Putera Daerah Majalengka

Putera Daerah

K.H. Abdul Halim.jpg

Abdul Halim atau K.H. Abdul Halim, lebih dikenal dengan nama K.H. Abdul Halim Majalengka (lahir di Desa Ciborelang, Jatiwangi, Majalengka, Kecamatan Jatiwangi, MajalengkaKabupaten MajalengkaJawa Barat26 Juni 1887 – meninggal di Majalengka7 Mei 1962 pada umur 74 tahun) adalah Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden Republik IndonesiaSusilo Bambang Yudoyono Nomor: 041/TK/Tahun 2008 tanggal 6 November 2008.[1]. Seorang tokoh pergerakan nasional, tokoh organisasi Islam, dan ulama yang terkenal toleran dalam menghadapi perbedaan pendapat antar ulama tradisional dan pembaharu (modernis).

William Soerjadjaja.jpg
William Soerjadjaja (lahir di Majalengka20 Desember 1922 – meninggal di Jakarta2 April 2010 pada umur 87 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang menjadi terkenal karena suksesnya membangun PT Astra Internasional, sebuah perusahaan besar di Indonesia. William dikenal dengan sebuatan "Oom Willam.

Ajip Rosidi in 2011
Rosidi lahir pada 31 Januari 1938, di Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Dia menghadiri Sekolah Rakyat, Jatiwangi, pada tahun 1950; SMP Negeri VIII Jakarta pada tahun 1953; dan Parks Associate, Student Park Jakarta pada tahun 1956. Dia memulai karir sastranya pada usia empat belas tahun. Sejak tahun 1952, karyanya mulai muncul di majalah seperti "Indonesia", "Indonesia Pulpit", "Arena / Ploy", "Confrontation" dan "Zenith Platform".

Djajang Nurjaman
Surabaya

Djajang Nurdjaman (lahir di Majalengka,Jawa Barat, 30 Maret 1959; umur 60 tahun), akrab dipanggil Djanur, adalah mantan pelatih Persib Bandung dan juga mantan pemain sepak bola legendaris Indonesia yang terkenal pada dekade 1980-1990. Djanur merupakan salah satu pelatih terbaik di Indonesia saat ini. Ia pernah juara sebagai pemain, asisten pelatih dan pelatih.

Emen Suwarman (lahir di Kabupaten MajalengkaJawa BaratIndonesia18 Mei 1939; umur 80 tahun) adalah salah seorang mantan pemain sepak bola yang pernah bermain bersama Persib Bandung. Ia membawa Indonesia berprestasi pada tingkat Asia. Bersama Wowo Sunaryo, ia berhasil membawa Indonesia meraih medali perunggu]] pada Asian Games 1962 dan menjuarai Merdeka Games di Malaysia yang diikuti 18 negara.


Ayatrohaedi (lahir di Jatiwangi, Majalengka5 Desember 1939 – meninggal di Sukabumi18 Februari 2006 pada umur 66 tahun) adalah seorang filolog, ahli bahasa, dan sastrawan Indonesia yang menghasilkan karya dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Sunda.
Ia menjadi mahasiswa Fakultas Sastra tahun 1959 mengambil Jurusan Ilmu Purbakala dan Sejarah Kuno Indonesia (sekarang Arkeologi). Ia memperdalam linguistik dan filologi di Universitas Leiden (1971-1973) dan di Universitas Grenoble, Prancis (1975-1973).[1] Pada tahun 1978 meraih gelar doktor dari UI dengan mengajukan disertasi berjudul Bahasa Sunda di Daerah Cirebon: Sebuah Kajian Lokabasa. Menurut promotornya Prof. Dr. Amran Halim, disertasi ini merupakan disertasi pertama mengenai dialektologi di Asia Tenggara.
Setelah lulus tahun 1964 bekerja di Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional di Mojokerto. Pernah menjadi pengajar di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung selama lima tahun, kemudian tahun 1972 kembali lagi ke Fakultas Sastra UI. Ayatrohaedi pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Arkeologi (1983-1987), Pembantu Dekan Bidang Akademik (1999-2000), Pembantu Rektor Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selama lima tahun (1989-1994). Ayatrohaedi juga banyak terlibat dalam kegiatan di bidang kebahasaan, kesusastraan, kesejarahan, kebudayaan dan kepurbakalaan.
Ayatrohaedi adalah adik Ajip Rosidi.[1]
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Majalengka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Kota Majalengka